Kepala Kemenag Mesuji sampaikan materi Orientasi Moderasi Beragama dalam menghadapi gelombang Radikalisme dan Konsep Moderasi beragama dalam pengamalan Pancasila

Mesuji (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji Johan Yusuf, menghadiri kegiatan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mesuji Dalam Penguatan Orientasi Moderasi   Beragama Bagi Tenaga Pendidik, dihadiri Kepala Kesbangpol Kabupaten Mesuji M. Taufik Widodo, Kasat Binmas Polres Mesuji Aiptu M. Sarijo, Kepala MTsN 1 Mesuji Ali yusuf,  Ketua FKUB Kabupaten Mesuji KH. Chusni Fadhil, Yang berlokasi di hotel d pilda simpang pematang kabupaten mesuji. (14/03/2023)

Kegiatan Penguatan Orientasi Moderasi Beragama Bagi Tenaga Pendidik diawali dengan sambutan ketua panitia Chusni Fadhil dan dilanjutkan dengan sambutan Kepala Kesbangpol Kabupaten Mesuji M. Taufik Widodo, kemudian dilanjut dengan sambutan dan sekaligus membuka Acara oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji Johan Yusuf, menyampaikan “bapak/ibu sesungguhnya yang disampaikan oleh ketua FKUB bahwa  kegiatan ini adalah kegiatan yang sedang digala-galakan oleh pemerintah dan ini adalah mandatory dari presiden RI kita kemudian dalam hal ini dimandatkan Kepada Kementerian Agama dari Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi, Tingkat Kabupaten dan sampai tingkat Kecamatan Kemadrasah dan Sekolah.”

“Perlu kita ketahui bersama saya sebetulnya sepakat apa yang disampaikan oleh Kepala Kesbangpol tadi bahwa sebenarnya moderasi beragama itu adalah bagaimana cara mengambil,menindaklanjuti, mensikapi dengan  cara jalan tengah, lalu lawannya apa disana itu ada sebelah kanan dinamakan radikal  sebelah kiri dinamakan teroris, atau sering disebut ada ektrim kana dan ada ektrim kiri, seperti dahulu sebelum lahirnya moderasi beragama itu kita kenal dengan toleransi beragama bagaimana kita bertoleransi dalam beragama, sekarang bukan toleransi dan bukan intoleransi tetapi moderasi, orang yang tidak moderat diberikan symbol radikal, kalau dulu orang yang tidak toleransi dinamakan intoleran, yang kesimpulannya adalah bagaimana kita merawat sebagaimana yang disampaikan Kepala Kesbangpol bahwa kita ini berbagai macam agama dan berbagai macam ribu suku di bangsa Indonesia, sebagaimana yang telah dilakukan penelitian oleh para ahli ternyata banyak bersenggolan, banyak beradu rektorika danlain sebagainya dikarenakan dua hal pertama karena agama kedua karena suku. Tutup johan yusuf saat memberikan sambutan.”

Kegiatan dilanjutkan dengan penyampain materi Orientasi Moderasi Beragama dalam menghadapi gelombang Radikalisme dan Konsep Moderasi beragama dalam pengamalan Pancasila oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji Johan Yusuf, yang pada kesempatan kali ini di moderatori Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Aziz Basuki.

Johan Yusuf mengatakan bahwa pertama, Indonesia adalah negara yang penduduk majemuk dari segi suku bangsa, budaya, dan agama, kedua, Penduduk Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa yang tersebar di berbagai wilayah, ketiga, Penduduk ini menganut agama dan kepercayaan yang berbeda-beda, Bagian terbesar dari penduduk menganut agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha, keempat, Diperlukan kearifan dan kedewasaan di kalangan umat beragama untuk memelihara keseimbangan  antara kepentingan kelompok dan kepentingan nasional, kelima, Diperlukan kebijaksanaan dan strategi untuk menciptakan dan memelihara   Kerukunan Umat Beragama  guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang aman, damai, sejahtera, dan bersatu. Ujarnya

Selanjutkan Johan yusuf menerangkan  bahwa Moderasi beragama adalah Cara Pandang Kita Dalam Beragama Secara Moderat, Yakni Memahami Dan Mengamalkan Ajaran Agama Dengan Tidak Ekstrem, Baik Ekstrem Kanan Maupun Ekstrem Kiri.

Adapun Tiga Unsur Kerukunan Umat Beragama

  1. Kesediaan untuk menerima adanya perbedaan keyakinan dengan orang maupun kelompok lain
  2. Kesediaan membiarkan orang lain untuk mengamalkan ajaran yang diyakininya
  3. Kemampuan untuk menerima  perbedaan selanjutnya menikmati suasana kekhusyu’an yang dirasakan orang lain sewaktu mereka mengamalkan ajaran agamanya.

Sedangkan Pengertian Radikalisme Menurut KBBI adalah paham atau aliran yang radikal dalam politik, paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis, sikap ekstrem dalam aliran politik, diantaramya Faktor Penyebab Radikalisme Perbedaan Doktrin Agama, Perbedaan Suku dan Ras Pemeluk Agama, Perbedaan Tingkat Kebudayaan, Masalah Mayoritas dan Minoritas yang timbul di tengah-tengah masyarakat, Kesenjangan Sosial Ekonomi.

Lebih lanjut Johan Yusuf menjelaskan bahwa Cara Menangkal Radikalisme diantaranya, yang pertama, Memperkenalkan dan Memahamkan Ilmu Pengetahuan Dengan Baik Dan Benar. kedua, Mensosialisasikan Ajaran Agama Yang Santun, Saling Menghargai, Saling Menghormati Dan Cinta Damai, ketiga, Meminimalisir Kesenjangan Sosial, ke empat, Berperan Aktif Dalam Melaporkan Radikalisme Dan Terorisme, kelima, Menjalin Hubungan Koordinatif Dengan Lembaga/Ormas Keagamaan Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha Dan Konghucu Dalam Upaya Mencegah Paham Radikalisme, ketujuh, Bermitra Dengan Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat Dan FKUB dalam Mewujudkan Kerukunan Agama.

Terakhir ia menambahkan bahwa Peran Majelis Agama Dalam Merawat Kerukunan adalah Memberikan pemahaman tentang diri dan pihak lain, hidup bersama. Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan lintas agama, dalam upaya membangun understanding dan saling menghormati/menghargai. Memperkuat kerjasama antarumat beragama dalam berbagai bentuk dan tingkat. Mengisi dan mendukung program dan inisiasi Pemerintah dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama. (ba/m)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *