Kasubbag Tu Kemenag Mesuji, menjadi Pembina Apel Senin

Mesuji (Humas) – Usai perhelatan MTQ Ke-50 Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2023, yang di helat di Kota Bandar Lampung, mengawali aktifitas senin pagi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji kembali melaksanakan kegiatan apel rutin senin pagi, diikuti seluruh ASN dan Non ASN Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji. (16/10/2023)

Pada kesempatan kegiatan apel senin ini bertugas sebagai pembina apel Kepala Sub Bagian Tata Usaha Ma’ruf dalam sambutannya mengatakan mudah-mudahan di awal pekan dengan dimulai apel ini dihari-hari berikutnya kita terus bersemangat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya demi untuk melayani masyarakat yang memerlukan bantuan untuk kita layani, kemudian sebagai informasi seminggu yang lalu dan baru semalam telah di tutupnya kegiatan MTQ ke-50 Tingkat Provinsi Lampung.

Pada waktu MTQ ke-49 di Kabupaten Mesuji kita berada di empat besar, kali ini karena ada persyaratan khusus bahwa 40 persen harus dari putra daerah dan itu memang cukup berat bagi kita untuk mempertahankan. Karena putra daerah kita yang selama ini mungkin kurang pembinaan atau kurang diorbitkan sehingga mental itu sangat berpengaruh sekali ketika tampil dan masih pemula, sedangkan di kabupaten lain memang sudah terbiasa dengan jam terbangnya sudah lumayan sehingga ketika tampil mental itu sangat berpengaruh, sehingga kita tidak bisa mempertahankan empat besar itu. Jelas ma’ruf saat memberikan sambutan

“tetapi alhamdulillah tidak diposisi paling bawah tetapi masih masuk ke dua belas besar, oleh karena itu mari kita sama-sama walaupun itu program pemerintah daerah tetapi secara teknis pelaksanaannya adalah Kementerian Agama yang perlu kita dukung, kemudian dalam waktu dekat ini kita akan melaksanakan kegiatan MT2QM dan akan menghadapi hari santri nasional.”

Terakhir ma’ruf, mengajak kepada semuanya kita sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji, mari kita jaga amanah ini dengan sebaik-baiknya sebagimana yang tercantum di dalam 5 (lima) budaya kerja Kementerian Agama, yang terakhir yaitu keteladanan. (ba/m)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *