Kemenag Mesuji Gelar Manasik Haji Ramah Lansia dan Disabilitas, Tekankan Pentingnya Pemahaman Ibadah

Mesuji (Humas) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji kembali menggelar kegiatan Manasik Haji Tingkat Kecamatan dengan mengangkat tema “Haji Ramah Lansia dan Disabilitas”. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kemenag Mesuji pada Senin (21/04/2025), dan menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam memberikan pembekalan yang inklusif kepada calon jemaah haji.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Mesuji, Aziz Basuki. Dalam sambutannya, Aziz menegaskan pentingnya manasik sebagai tahapan krusial dalam mempersiapkan jemaah secara fisik, mental, dan spiritual sebelum melaksanakan ibadah haji. “Dengan manasik yang baik, jemaah tidak hanya siap menjalani ibadah dengan tertib dan benar, tetapi juga mampu menyesuaikan diri dengan kondisi fisik dan sosial yang akan dihadapi selama di Tanah Suci, termasuk jemaah lanjut usia dan penyandang disabilitas,” ujar Aziz.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan Bidang PHU Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, Akhor Wiwit Sudiono, yang juga bertindak sebagai narasumber utama. Dalam penyampaian materinya, Akhor membuka sesi dengan pertanyaan yang menggugah, “Mengapa harus manasik?” Pertanyaan tersebut kemudian dijawabnya secara sistematis dengan tiga poin utama: pertama, agar jemaah dapat saling mengenal satu sama lain; kedua, memahami alur perjalanan dan rangkaian ibadah haji; dan ketiga, mengetahui mana bagian dari ibadah yang wajib, mana yang merupakan rukun, sunah, serta berbagai larangan yang harus dihindari.

“Manasik bukan sekadar simulasi teknis, tapi bagian dari edukasi menyeluruh agar ibadah haji terlaksana dengan sempurna, tidak ada yang tertinggal atau keliru karena ketidaktahuan,” jelas Akhor.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menekankan pendekatan ramah lansia dan disabilitas sebagai bentuk pelayanan inklusif yang menjadi prioritas pemerintah. “Kita ingin memastikan semua jemaah mendapatkan akses informasi dan pembinaan yang adil dan merata. Baik lansia maupun penyandang disabilitas harus merasa aman, nyaman, dan siap dalam menjalankan ibadah,” imbuhnya.

Para peserta manasik yang terdiri dari calon jemaah haji dari berbagai kecamatan di Mesuji tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan. Banyak dari mereka mengaku terbantu dengan penjelasan yang disampaikan secara lugas dan visual yang menarik.

Kegiatan manasik ini direncanakan akan terus berlanjut dalam beberapa sesi mendatang dengan berbagai materi pendukung lainnya. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Kementerian Agama Mesuji dalam mencetak jemaah haji yang mandiri, tertib, dan memahami esensi ibadah haji secara utuh. (ba/m)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *