Antisipasi Kekerasan Santri, Kejari Mesuji bersama Kemenag Mesuji Gelar kegiatan Jaksa Masuk Pesantren

Mesuji (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji Johan Yusuf bersama Kepala Seksi Pendidikan Islam Gusdianto, menghadiri kegiatan Jaksa Masuk Pesantren, bertempat di Pondok Pesantren Daar el fikri Islam Boarding School Kecamatan, Simpang Pematang, Mesuji. (21/03/2024)

Turut dihadiri oleh Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Mesuji Azy Tyawhardana dan Tim Jaksa Masuk Pesantren, Pimpinan Yayasan Faisol Romadhon beserta jajaran, dan santri Pondok Pesantren Daar el fikri.

Dihadapan para santri dan tim kejaksaan negeri mesuji, Kepala Kemenag Mesuji Johan, mengatakan dalam kegiatan yang di helat oleh kemenag seperti MTQ Tingkat Provinsi/Kabupaten dan kegiatan yang lainnya, anak-anak pondok pesantren inilah yang menghiasi dan tampil dalam kegiatan tersebut. Jelasnya

Karena itu, atas nama Kepala Kantor Kementerian Agama saya menyampaikan bangga terhadap anak-anak yang berada di pondok pesantren, karena mereka inilah yang akan meneruskan cita-cita, pemimpin kedepan 10 atau 15 tahun yang akan datang. Jelasnya

Sambungnya, kegiatan ini selain penyuluhan hukum, Program Jaksa Masuk Pesantren ini juga memberikan motivasi pada para santri, pengajar, pengurus dan pengasuh pondok. Agar kedepan terhindar dari tindak pidana, serta mencegah terjadinya kekerasan pada santri. “Sekaligus menjadikan jaksa lebih dekat dengan masyarakat, terutama dunia pendidikan di lingkungan pondok pesantren.”

Diakhir sambutannya, johan juga turut menghanturkan ucapan terimakasih kepada Kepala Jaksaan Negeri beserta Tim. Kemudian kegiatan di lanjutkan dengan sambutan dari Pimpinan Yayasan dan disambung dengan sambutan dari Kepala Kejari Mesuji.

Sementara itu, Humas Kantor Kemenang Kabupaten Mesuji, Bakti yang ikut mendampingi kegiatan Jaksa Masuk Pesantren mengatakan kegiatan Jaksa Masuk Pesantren ini sebenarnya bagian dari Jaksa Masuk Dunia Pendidikan. “Sangat bagus dan mendapat respon positif dari santri, pengajar maupun pengasuh pesantren,” (ba/m)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *