Mesuji, (Humas) – Ketua Kelompok Kerja Penyuluh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji, Muhammad Jumaeri, memimpin kegiatan Bimbingan Perkawinan Mandiri Angkatan 13 yang diselenggarakan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Simpang Pematang, Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan Gerakan Penghulu Sejuta Pengantin Siap Cegah Stunting, yang merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendorong pencegahan stunting di kalangan pasangan muda. (11/09/2024)
Kegiatan bimbingan perkawinan ini diselenggarakan dalam rangka mendukung program nasional yang digagas oleh Kementerian Agama, yaitu Kick Off Bimbingan Perkawinan Serentak Seluruh Indonesia yang berlangsung secara daring pada hari yang sama. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada calon pengantin mengenai pentingnya kesiapan mental, emosional, dan fisik dalam membangun rumah tangga yang sehat, harmonis, serta terbebas dari masalah stunting.
Dalam arahannya, Muhammad Jumaeri menekankan pentingnya bimbingan perkawinan bagi pasangan calon pengantin agar dapat memahami peran mereka dalam membangun keluarga yang sehat dan bahagia. “Melalui bimbingan ini, kita ingin memberikan wawasan kepada pasangan pengantin tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, pola asuh anak yang baik, serta cara pencegahan stunting,” ujar Jumaeri.
Gerakan Penghulu Sejuta Pengantin Siap Cegah Stunting juga menjadi fokus utama dalam kegiatan ini. Program ini merupakan inisiatif pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Indonesia, dengan melibatkan penghulu dalam memberikan edukasi kepada pasangan yang akan menikah. Para penghulu di seluruh Indonesia diinstruksikan untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya gizi yang baik dan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin, sebagai upaya untuk mencegah terjadinya stunting pada anak di masa depan.
Kegiatan bimbingan perkawinan ini diikuti oleh beberapa pasangan calon pengantin dari wilayah Simpang Pematang, yang terlihat antusias mengikuti materi yang disampaikan. Mereka mendapatkan berbagai materi seputar kehidupan rumah tangga, kesehatan reproduksi, pengelolaan konflik, serta pentingnya komunikasi yang baik dalam keluarga.
Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan para pasangan calon pengantin tidak hanya siap secara fisik dan mental untuk menikah, tetapi juga memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya menjaga kesehatan keluarga, terutama dalam mencegah stunting pada anak-anak mereka di masa mendatang