Mesuji (Humas) – Dalam rangka Peringatan Hari Kartini 2023 dan Halal Bi Halal, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji mengikuti Seminar Kesehatan secara virtual, (09/05/2023).
Acara ini menghadirkan dr. H. Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS sebagai narasumber dengan materi Problematika Seksualitas Pasutri dan Kiat Menjaga Keharmonisan Keluarga.
Saat memberikan arahan Penasihat DWP Kementerian Agama RI Eny Retno Yaqut menyatakan meskipun momen Idul Fitri sudah berlalu, namun ia percaya masih ada semangat ukhuwah untuk saling memaafkan dan perjuangan Kartini juga layak untuk diperingati.
“Halal Bi Halal ini tidak hanya untuk saling memaafkan, tetapi juga sebagai kesempatan untuk saling menghormati antar sesama manusia. Maka dari itu, kegiatan pada hari ini merupakan momentum untuk mengharmoniskan hubungan, menciptakan kasih sayang dan solidaritas antar sesama.
Halal Bi Halal saat ini sudah menjadi budaya bagi masyarakat Indonesia dan tidak akan ditemui di negara lain,” katanya. Eny berharap semoga semua anak bangsa bisa memelihara rasa persaudaraan dan merekatkan persatuan bangsa dengan tidak memandang suku, budaya serta agama.
“Saya harap momen Hari Kartini ini dapat membangkitkan jiwa dan semangat agar kita mampu menggali potensi-potensi terbaik, agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Perempuan harus dapat mengambil peran dengan terus bersemangat untuk mengembangkan diri. Semangat Kartini harus kita wariskan terus menerus khususnya kepada kaum perempuan,” tuturnya.
Menurut Eny, tema dalam kegiatan ini sangat relevan untuk didiskusikan. Karena setiap jam terjadi 50 kasus perceraian di Indonesia.
“Tema ini saya percaya dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita dari sisi yang paling krusial serta bisa kita jadikan sebagai panduan untuk menjaga ketahanan keluarga,” ungkapnya.
Disamping itu, Ketua DWP Kementerian Agama RI Farikhah Nizar Ali menyampaikan bahwa kegiatan Halal Bi Halal ini disatukan dengan memperingati Hari Kartini. Karena kebetulan momen Idul Fitri dan Kartini berbarengan.
“Mudah-mudahan hal ini tidak mengurangi semangat kita untuk saling memaafkan. Untuk itu, saya sebagai ketua memohon maaf apabila ada kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja,” ujarnya.
Farikhah menuturkan, tema ini di pilih agar bisa memberikan gambaran mengenai kenyataan di masyarakat dan dapat menjadi solusi bagi para perempuan yang memiliki problem keluarga.
“Diharapkan para peserta bisa mendapatkan pengetahuan dan pengalaman mengenai kiat-kiat untuk menjaga hubungan yang harmonis dalam keluarga.
Mudah-mudahan nanti kita bisa menerapkannya dalam kehidupan rumah tangga untuk menuju keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah. Semoga keluarga kita senantiasa mendapat rahmat Allah,” ucapnya.
Sementara itu, dr. H. Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS menjelaskan, menjaga kesehatan dan kebersihan diri sangat penting dilakukan, baik oleh perempuan dan laki-laki.
“Saya selalu menganggap bahwa tubuh kita ini adalah masjid, sehingga kita harus komitmen dalam menjaga kebersihan dan kesehatannya supaya terhindar dari berbagai penyakit yang membahayakan. Terutama kesehatan alat reproduksi, setiap pasangan harus menjaga komitmen dengan pasangannya, supaya terhindar dari penyakit kelamin,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, dr. Boyke juga memaparkan mengenai penyebab naiknya angka perceraian. Diantaranya adalah Perselingkuhan, 50% Faktor Komunikasi, 30% Faktor Seks serta Penampilan dan sebagainya.
“Ayo Ibu-ibu, mari kita jaga badan, jaga berat badan seimbang, rawat diri dengan baik, serta harus punya waktu untuk diri sendiri. Selain itu jangan selingkuh. Karena perselingkuhan memiliki dampak kehamilan yang tidak diinginkan, Gangguan Seksual serta Penyakit Kelamin,” sebutnya. (ba/m)