Penguatan Moderasi Beragama Bagi Penyuluh Agama Islam sebagai Program Prioritas Menteri Agama

penguatan moderasi beragama bagi penyuluh agama islam

Mesuji (Humas) – Penguatan Moderasi Beragama Bagi Penyuluh Agama Islam yang diselenggarakan oleh Kasi Bimas Islam H. Darul Alipi, S.Ag.MM kegiatan dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji Drs. H. Karwito, MM dihadiri oleh Kasubbag TU H. Ma’ruf, S.Ag.MM, Kasi Pendis H. Gusdianto,M.Pd.I, Kasi PHU H. Aziz Basuki,S.Th.I, dan Tim Fasilitator Moderasi Beragama Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Muhammad Firdaus, S.Kom, Fahriyah,S.E, dan Hj. Halimah Tusa’diyah,M.Pd.I serta Penyuluh Agama Non PNS dilingkup Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji, yang bertempat di Aula MTs Negeri 1 Mesuji. (18/05/2022)

Kegiatan diawali dengan sambutan dan dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji dalam sambutannya Karwito mengatakan, selamat datang kepada Tim  Fasilitator Moderasi Beragama di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji, dari tujuh program prioritas menteri agama pada tahun 2022 ada dua hal yang sangat erat kaitannya dengan masalah keutuhan kita dalam berbangsa dan bernegara, diantaranya penguatan moderasi beragama dan sebagai tahun toleransi, sedangkan lima program berikutnya adalah program-program yang linier dan sudah ada lembaga atau unit kerja yang menangani baik terkait dengan kemandirian pesantren dan revitalisasi KUA dan lain sebagainya semua sudah tertata dengan baik, tetapi terkait moderasi beragama dan tahun toleransi ini tantangannya luar biasa karena ini merupakan Program Prioritas dari Menteri Agama maka harus didukung oleh Semua Stakeholder termasuk Penyuluh Agama dilingkup Kementerian Agama Kabupaten Mesuji.

Lebih lanjut karwito menyampaikan bahwa “Penyuluh adalah representasi kehadiran kementerian agama, kehadiran pemerintah ditengah-tengah masyarakat karena penyuluh agama harus bersikap sebagai orang pemerintah, ciri dari orang pemerintah itu apabila menghadapi suatu perbedaan berada dikelompok yang tidak sama maka sikap yang dikedepankan adalah moderat, cirinya bisa menerima sesuatu yang berbeda baik dari segi paham dan lain sebagainya.”Ujarnya

Moderasi beragama berarti cara pandang, sikap dan praktik beragama dalam kehidupan bersama, terkait dengan perbedaan paham keagamaan yang mungkin berada dimesuji, tugas kepada para penyuluh adalah silahkan orang yang berbeda mazhab, berbeda agama, berbeda paham melaksanakan ajaran agamanya, melaksanakan pahamnya, melaksanakan sesuai mazhab yang dianutnya, tetapi penyuluh agar bisa menjadi netralisir, dan menjadi katalisator sehingga masyarakat tidak bingung, untuk menjadikan masyrakat tidak bingung maka harus diberikan penjelasan atau penyuluhan, karena itu terkait perbedaan yang ada di indonesia, perbedaan agama, suku, ras dan lain sebagainya, karwito juga berpesan satu prinsip hidup sebagai orang mesuji adalah “kembang turi kembang sukun, orang mesuji hidupnya rukun.”

Terakhir karwito menambahkan kita ciptakan daerah mesuji yang aman damai, sejuk dan rukun berkembangnya semua paham dan aliran, berkembangnya semua umat beragama sehingga mesuji bisa menjadi rumah besar bagi bangsa indonesia yang hidupnya rukun, aman, damai sejahtera. (ba)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *