Kepala Kemenag Mesuji Ikuti Konsinyering Indeks Harmoni Indonesia 2025

Mesuji (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji, Johan Yusuf, mengikuti kegiatan Konsinyering Indeks Harmoni Indonesia (IHal) Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Sekretariat Jenderal Kemenag RI. Bertempat di ruang kerjanya melalui platform Zoom Meeting. Acara ini berlangsung secara hybrid. pada Rabu, (12/02/2025). Acara ini diikuti oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi se-Indonesia serta Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota se-Indonesia.

Konsinyering ini diadakan sebagai bagian dari upaya mengintegrasikan Indeks Harmoni Indonesia ke dalam Asta Cita, yang menjadi salah satu fokus pemerintah dalam membangun ketahanan sosial, ekonomi, dan budaya. Acara ini juga dikaitkan dengan program Komunikasi Sosial Isu-isu Strategis Bidang Ketahanan Ekonomi Sosial Budaya yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri.

Kegiatan dimulai dengan arahan dan sambutan dari Pelaksana Harian (Plh) Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya mengukur dan meningkatkan harmoni sosial di Indonesia sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan. Indeks Harmoni Indonesia (IHal) menjadi salah satu alat ukur yang dapat memberikan gambaran tentang tingkat harmoni sosial dalam masyarakat.

Sesi utama dalam kegiatan ini adalah pemaparan materi dan diskusi terkait Pembahasan Indeks Harmoni Indonesia yang Terintegrasi dengan Asta Cita yang menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten di bidangnya. Narasumber pertama, Harie Saksono, Peneliti Madya Bidang Bisnis dan Manajemen Pusat Riset Pemerintahan Dalam Negeri (PRPDM) Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat (ORTKBEKM) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Selain itu, Ayub Muktiono, Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH-PGL), serta Direktur Wellbeing Institute sekaligus Ketua LPPM Universitas Tangerang Raya, Jadi Suriadi, Narasumber lainnya, Asep Khususanto, Widyaiswara Bappenas.

Kepala Kemenag Mesuji, Johan Yusuf, menyatakan bahwa partisipasinya dalam konsinyering ini bertujuan untuk memahami lebih dalam bagaimana indeks harmoni dapat diterapkan dalam lingkup tugas Kemenag di daerah.

“Kemenag memiliki peran besar dalam membangun harmoni umat beragama dan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif. Indeks Harmoni Indonesia menjadi tolok ukur penting bagi kami dalam merancang kebijakan yang mendukung toleransi dan keberagaman di Kabupaten Mesuji,” ujar Johan Yusuf.

Ia juga menegaskan bahwa integrasi indeks harmoni dengan Asta Cita akan membantu Kemenag dalam mengidentifikasi tantangan sosial yang dihadapi masyarakat serta memberikan rekomendasi kebijakan yang lebih tepat sasaran.

Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan seluruh peserta, khususnya para pemangku kebijakan di tingkat daerah, dapat lebih memahami pentingnya harmoni dalam membangun bangsa. Pemerintah melalui Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri terus berupaya menciptakan kebijakan yang berorientasi pada keberagaman, toleransi, dan kesejahteraan masyarakat. (ba/m)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *